ZODIA SANG PENGUSIR NYAMUK

Nyamuk binatang kecil yang dengungnya mengganggu, gigitannya terasa sakit dan patut dikhawatirkan membawa penyakit demam berdarah dengue, kaki gajah, malaria. Siapa yang tak kenal tiga jenis penyakit yang sampai saat ini masih berkecamuk menyerang penduduk Indonesia.

Saya dan rekan menanam Zodia di area kafe yang kami kelola. Zodia adalah tanaman perdu bukan pohon seperti mahoni atau jengkol. Tanaman ini berasal dari Papua. Tanaman ini mampu hidup pada ketinggian antara 400-1.000 meter dpl. Daunnya pipih memanjang, berwarna hijau, bila bergesekan tertiup angin mengeluarkan bau yang tidak disukai oleh nyamuk. Selain itu, lengan yang digigit oleh nyamuk demam berdarah akan cepat sembuh (bentol dan gatal) apabila digosok dengan daun zodia. Hal ini merupakan harapan baru untuk menghalau serangan nyamuk demam berdarah di masa mendatang, yaitu dengan gerakan kembali ke alam dengan memanfaatkan tanaman di sekitar kita untuk memerangi penyakit demam berdarah.

image

Tanaman zodia

Tidak hanya sebagai tanaman pengusir nyamuk, ternyata zodia memiliki manfaat lain di daerah asalnya. Sejak dahulu tanaman Anti Nyamuk – Zodia ini sudah digunakan oleh masyarakat Papua untuk berbagai keperluan,terutama saat upacara adat. Di daerah sentani, Zodia digunakan sebagai penghilang bau badan. Tanaman Zodia tersebut dioleskan pada tubuh, pada saat akan pesta. Aroma tubuh yang kurang sedap menjadi harum wangi Zodia. Selain sebagai penghilang bau badan, juga dijadikan kalung sewaktu upacara adat. Daun dan bunga zodia dirangkai dengan tali, lalu dikalungkan di leher.

Yang jelas, daun zodia terasa pahit. Kadang-kadang digunakan sebagai tonik atau penambah stamina tubuh. Sementara kulit batang yang direbus digunakan sebagai pereda demam malaria.

Bibit Zodia dapat diperoleh, di lapak-lapak penjual tanaman di pinggir jalan dengan harga sekitar Rp.3,000-Rp.4,000 per tanaman.

Zodia bisa ditanam dari biji atau stek batang. Dari biji, cukup disemai. Sekitar 2 minggu sudah bisa tumbuh. Sementara untuk stek, potong sepanjang sejengkal lantas disemai. Kira-kira sebulan, bibit baru sudah tumbuh. Bila ingin menanam di pot, medianya campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1. Bisa juga ditambah dengan sekam bakar. Pada dasarnya, zodia tak butuh perawatan rumit. Jika media kering, diisiram. Yang penting terkena sinar matahari. Bisa saja diletakkan di dalam ruangan. Namun tiap 4 hari dikeluarkan untuk dijemur. Cukup sehari dijemur, lantas dimasukkan lagi ke dalam rumah.

Apakah sudah ada penelitian ilmiah atas Zodia? Sudah ada. Berikut ini kutipan informasi yang saya peroleh dari situs BIOTROP IPB : Menurut hasil analisa yang dilakukan di Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balitro) dengan gas kromatografi, minyak yang disuling dari daun tanaman ini mengandung linalool 46% dan alpha-pinene 13,26% yang sudah sangat dikenal sebagai pengusir (repellent) nyamuk. Pengujian terhadap nyamuk demam berdarah menunjukkan bahwa lengan yang telah digosok dengan daun zodia terlindungi dari nyamuk tersebut selama 6 jam dibandingkan dengan lengan yang tidak digosok. Daya halau zodia terhadap nyamuk tersebut sebesar 70% (Agus Kardinan, 2005).